ANTARA/Rizka Khaerunnisa

Bank Mega Syariah Mencatatkan Pendapatan Sebesar Rp320,8 Miliar Pada Kuartal I Tahun 2025

Jumat, 09 Mei 2025

Bank Mega Syariah mencatatkan pendapatan dari penyaluran dana sebesar Rp320,8 miliar pada kuartal I-2025, mengalami pertumbuhan lebih dari 13,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya (yoy). "Pencapaian ini sejalan dengan strategi perusahaan untuk memperkuat ekosistem haji dan umrah di Indonesia," ungkap Direktur Utama Bank Mega Syariah, Yuwono Waluyo, di Jakarta, pada hari Sabtu. Bank Mega Syariah juga melaporkan laba sebelum pajak sebesar Rp52,7 miliar pada kuartal I-2025. Total pembiayaan Bank Mega Syariah mencapai Rp8,65 triliun pada kuartal I-2025, meningkat 23,5 persen (yoy). "Berkat kemampuan bank dalam menjalankan fungsi intermediasi dengan baik, total aset Bank Mega Syariah per Maret 2025 mencapai Rp17,4 triliun, tumbuh lebih dari 13,1 persen dibandingkan posisi Maret 2024 yang tercatat Rp15,4 triliun," jelas Yuwono. Upaya Bank Mega Syariah dalam meningkatkan tabungan haji menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK), terutama melalui dana simpanan wadiah yang tumbuh 45 persen secara tahunan. Kenaikan dana simpanan wadiah juga berkontribusi pada peningkatan porsi dana murah (CASA) dari 29 persen pada Maret 2024 menjadi 33,3 persen pada Maret 2025. Per Maret 2025, DPK mencapai Rp10,2 triliun atau tumbuh 1,9 persen dibandingkan periode Maret 2024. "Salah satu pendorong dana simpanan wadiah adalah produk Tabungan Haji IB yang dirancang untuk memudahkan masyarakat dalam merencanakan keberangkatan haji reguler secara bertahap, sesuai dengan prinsip syariah. Nasabah dapat menabung dengan fleksibel melalui setoran awal yang ringan dan kemudahan akses melalui layanan digital M-Syariah," tambahnya. Selain melalui saluran digital, Bank Mega Syariah juga memperluas penetrasi tabungan haji dengan pendekatan komunitas, termasuk ekosistem Islam. Di samping itu, ekosistem korporasi, baik nasabah maupun non-nasabah, juga difokuskan agar dapat dengan mudah mengakses layanan tabungan Haji.

Kami berkomitmen untuk menjadi mitra utama masyarakat dalam merencanakan dan melaksanakan ibadah ke Tanah Suci. Komitmen ini sejalan dengan semangat ‘GenHajj-Haji untuk Semua’ yang diusung oleh perusahaan, untuk memberikan kesempatan dan mendorong kesiapan berhaji bagi seluruh lapisan masyarakat, mulai dari Gen Z, Milenial, hingga Gen X,” kata Yuwono. Bank Mega Syariah juga menyediakan fasilitas bagi nasabah yang ingin berangkat ke Tanah Suci dengan waktu tunggu yang lebih singkat dibandingkan haji reguler melalui produk Flexi Mitra Mabrur. Program ini adalah pembiayaan tanpa agunan untuk kebutuhan jasa pengurusan pendaftaran porsi Haji Khusus melalui Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) yang bekerja sama dengan Bank Mega Syariah. Hingga tiga bulan pertama tahun 2025, pembiayaan Flexi Mitra Mabrur mengalami pertumbuhan lebih dari 40,9 persen dibandingkan Maret 2024, dan diperkirakan dapat memberikan kontribusi lebih dari 8 persen terhadap total pembiayaan konsumer di tahun 2025. Sementara itu, total pembiayaan konsumer hingga Maret 2025 tercatat tumbuh lebih dari 38 persen dibandingkan Maret 2024 dan berkontribusi sekitar 5,59 persen terhadap total pembiayaan. Bank Mega Syariah juga menjaga kualitas aset dengan mencatatkan rasio pembiayaan bermasalah (Non-Performing Financing/NPF) bruto sebesar 0,93 persen dan NPF neto sebesar 0,82 persen. Capaian ini mencerminkan kualitas pembiayaan yang sangat baik karena berada jauh di bawah ambang batas yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yaitu sebesar 5 persen.


Tag:



Berikan komentar