Analis mata uang dari Doo Financial Futures, Lukman Leong, berpendapat bahwa penguatan nilai tukar rupiah dipengaruhi oleh potensi kesepakatan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan Indonesia terkait kebijakan tarif. "Rupiah mengalami penguatan terhadap dolar AS, di mana Trump yang menetapkan tarif pada 14 negara, termasuk Indonesia, tidak menunjukkan adanya perubahan yang signifikan, melainkan justru dianggap sebagai penundaan hingga 1 Agustus, memberikan waktu dan kesempatan untuk mencapai kesepakatan," ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, pada hari Selasa. Pada penutupan perdagangan hari Selasa di Jakarta, nilai tukar rupiah menguat sebesar 34 poin atau 0,21 persen menjadi Rp16.206 per dolar AS, dibandingkan dengan sebelumnya yang berada di Rp16.240 per dolar AS. Sementara itu, Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini justru mengalami pelemahan ke level Rp16.238 per dolar AS, dari sebelumnya yang tercatat Rp16.237 per dolar AS. Sebagaimana diketahui, batas waktu tarif yang ditetapkan sebelumnya adalah pada 9 Juli, menandakan berakhirnya jeda 90 hari pada tarif tinggi yang diumumkan sebelumnya, yang awalnya diberlakukan pada 2 April 2025. Baru-baru ini, Trump telah mengeluarkan perintah eksekutif yang menunda batas waktu tarifnya dari 9 Juli menjadi 1 Agustus, menurut pengumuman dari Gedung Putih. Kebijakan penundaan batas waktu ini diumumkan di tengah upaya pemerintahan Trump untuk menargetkan berbagai negara dengan langkah-langkah perdagangan. AS masih menerapkan tarif impor sebesar 32 persen kepada Indonesia, yang tidak berubah dari nilai "tarif resiprokal" yang diumumkan sebelumnya pada bulan April, meskipun proses negosiasi dengan pihak Indonesia terus berlangsung secara intensif. Trump berpendapat bahwa AS perlu mengambil tindakan untuk mengatasi defisit perdagangan yang mereka alami setelah bertahun-tahun menjalin kerjasama dagang dengan Indonesia. Jika Indonesia dianggap melakukan tindakan balasan dengan menaikkan tarif, Trump mengancam akan membalas dengan menambah nilai tarif impor sesuai dengan jumlah tersebut "ditambah tarif 32 persen yang telah kami tetapkan". Namun demikian, Trump berjanji bahwa Indonesia tidak akan dikenakan tarif jika "memutuskan untuk membangun atau memproduksi produknya di Amerika Serikat", sambil menjamin bahwa permohonannya akan diproses dan disetujui dalam waktu beberapa minggu. Ia juga menyatakan bahwa angka tarif tersebut masih dapat berubah jika Indonesia setuju untuk melakukan penyesuaian terhadap kebijakan perdagangan dan menciptakan ekosistem pasar nasional yang lebih terbuka bagi AS. Hari ini, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dijadwalkan berangkat ke AS untuk melanjutkan proses negosiasi tarif resiprokal dengan AS. Airlangga akan menghadiri pertemuan dengan perwakilan Pemerintah AS untuk mendiskusikan keputusan tarif 32 persen yang akan tetap diberlakukan mulai 1 Agustus mendatang. "Sentimen juga positif, secara umum mata uang menguat terhadap dolar AS dan pasar ekuitas pada umumnya mengalami kenaikan," ujar Lukman.
404
Bahlil: UMKM yang memenuhi syarat akan diutamakan dalam pengelolaan tambang
Mendag melepaskan ekspor alas kaki ke Kuwait dengan nilai sebesar Rp618 juta