Penjualan mobil pada bulan April 2025 mengalami penurunan drastis, dengan hanya terjual 51.205 unit, menjadikannya sebagai yang terburuk sepanjang tahun ini dan dalam 12 bulan terakhir. Pimpinan pabrikan mengidentifikasi beberapa penyebab, termasuk libur yang terlalu panjang. "Libur Lebaran berlangsung hingga awal April, dan pertumbuhan ekonomi memang turun di bawah 5%," jelas Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto kepada CNBC Indonesia, Rabu (14/5/2025). Penurunan pertumbuhan ekonomi ini berdampak pada daya beli masyarakat, sehingga banyak yang menunda pembelian mobil. "Memang benar, ini berdampak pada daya beli masyarakat," kata Jongkie. Para pengusaha di Indonesia juga mengemukakan berbagai masalah yang menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia terus menurun. Hingga kuartal I-2025, pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 4,87%. Salah satu penyebab utama yang menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk mencapai level 5% adalah menurunnya daya beli masyarakat, yang terlihat dari laju pertumbuhan konsumsi rumah tangga, meskipun ada faktor musiman Ramadan dan Lebaran 2025, pertumbuhan tetap tidak mampu melampaui 5%. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menyatakan, "Perekonomian pada kuartal I-2025 semakin menghadapi tantangan," saat Media Briefing Apindo di Jakarta pada Rabu (14/5/2025). Salah satu sektor yang terdampak adalah industri otomotif, di mana penjualan mobil dari pabrikan ke diler (wholesales) hanya mencapai 51.205 unit. Ini merupakan angka terendah di tahun 2025 dan dalam 12 bulan terakhir.
404
GIIAS 2025 diakui sebagai pameran otomotif terbesar di luar China
Mengapa Harga Mobil Listrik Bekas Menurun Secara Drastis?
Geely Galaxy E5 menambahkan varian dengan jangkauan 610 km